Ethereum, sebagai platform blockchain pionir untuk aplikasi terdesentralisasi, kini menghadapi tantangan dan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya. Artikel ini mengulas kondisi terbaru Ethereum, menelaah posisinya di pasar, perkembangan teknologinya, serta dinamika ekosistem blockchain yang terus berubah.

Sebelum membahas isu spesifik, penting untuk menelaah performa Ethereum dan peta persaingannya saat ini.
Perbandingan jaringan L1/L2 berdasarkan Total Value Locked (TVL), stablecoin, alamat aktif, dan volume transaksi memberikan wawasan menarik. Ethereum tetap memimpin dengan TVL sebesar $47,49 miliar dan suplai stablecoin sebesar $123,29 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan pesaing Layer 1 lainnya. Namun, beberapa jaringan pesaing kini melampaui Ethereum dalam volume transaksi. Perbedaan ini menunjukkan profil pengguna yang berbeda: pengguna Ethereum cenderung pada DeFi farming pasif, sedangkan pengguna jaringan lain lebih memilih trading spekulatif aktif.
Ethereum tetap menjadi salah satu jaringan blockchain paling terdesentralisasi setelah Bitcoin jika dibandingkan dengan jaringan lain. Pada 2025, Ethereum mempertahankan sekitar 1,05 juta validator aktif—meningkat 7% dibanding tahun sebelumnya. Jaringan ini terus menjaga keseimbangan antara desentralisasi dan skalabilitas melalui roadmap teknisnya, The Purge.
Ethereum unggul dengan jumlah pengembang terbanyak, terutama jika memasukkan pengembang di Layer 2 dan rantai yang kompatibel dengan EVM. Diskusi aktif di forum ethresearch memperkuat reputasi komunitas pengembang Ethereum yang solid.
Keberhasilan meme coin di jaringan lain memunculkan pertanyaan terkait kemampuan Ethereum dalam mendukung tren serupa, mengingat biaya transaksi yang lebih tinggi dan throughput yang lebih rendah. Namun, peran Ethereum membangun ekosistem DeFi yang matang—memungkinkan pembuatan dan perdagangan token secara efisien—tidak bisa diabaikan. Keberhasilan Ethereum selama DeFi summer 2020, meski di tengah gas fee tinggi dan waktu konfirmasi blok yang lama, menunjukkan ketahanan dan potensi platform ini.
Pengembang inti dan anggota komunitas Ethereum sering menyuarakan ketidaksukaan terhadap budaya meme, sebagaimana tercermin dalam tulisan Vitalik Buterin. Sikap ini, meskipun bisa membatasi daya tarik terhadap tipe pengguna dan aplikasi tertentu, juga menunjukkan fokus pada penciptaan nilai nyata dan dampak sosial daripada sekadar mengejar keuntungan.
Teori 'fat protocol', yang beranggapan lapisan infrastruktur akan menyerap nilai terbesar dari dApps yang dibangun di atasnya, semakin dipertanyakan pada siklus pasar terakhir. Rendahnya imbal hasil pada proyek infrastruktur bernilai tinggi menyoroti pentingnya aplikasi inovatif dan produk berorientasi pengguna dalam mendorong adopsi dan penciptaan nilai.
Meski aktivitas meme coin dan beberapa metrik berorientasi pengguna menunjukkan Ethereum tertinggal dari jaringan lain, penting untuk memandang prioritas jangka panjang seperti keamanan, desentralisasi, dan penciptaan nilai nyata dibanding mengejar tren spekulatif sesaat.
Transisi ke Proof-of-Stake (PoS) memunculkan diskusi terkait potensi sentralisasi dan berkurangnya dukungan penambang. Namun, perlu diingat bahwa pengembang inti Ethereum memang telah memiliki pengaruh besar atas pembaruan jaringan, bahkan sebelum merge. Dampak EIP-1559 di era rollup saat ini patut dianalisis lebih lanjut.
Ethereum menghadapi tantangan besar untuk mempertahankan status sebagai platform smart contract terdepan. Walaupun mungkin tertinggal dalam aspek kecepatan transaksi dan aktivitas meme coin, fokus pada keamanan, desentralisasi, dan penciptaan nilai nyata menempatkan Ethereum pada posisi strategis untuk sukses jangka panjang. Kemampuan beradaptasi dengan dinamika pasar, mendukung aplikasi inovatif, dan menjaga komunitas pengembang yang solid akan menjadi penentu masa depan Ethereum. Seiring lanskap blockchain terus berkembang, ketahanan dan komitmen Ethereum terhadap prinsip utamanya bisa menjadi keunggulan terbesarnya.
Per Oktober 2025, harga Ethereum dalam Yuan Tiongkok (CNY) mengalami fluktuasi besar, mencerminkan karakter dinamis pasar kripto. Investor dan penggemar disarankan untuk selalu melakukan riset menyeluruh dan mempertimbangkan banyak faktor saat menilai nilai maupun potensi Ethereum.
Per 27 Oktober 2025, 1 Ethereum bernilai $4.187,98. Harga naik sebesar 6,00% dalam 24 jam terakhir.
Per 27 Oktober 2025, satu Ethereum bernilai sekitar 29.644,23 Yuan Tiongkok. Namun, harga kripto sangat fluktuatif dan dapat berubah dengan cepat.
Per 27 Oktober 2025, 10 Ethereum bernilai sekitar $40.725,50. Nilai ini dapat berubah mengikuti kondisi pasar.
Bagikan
Konten