Sebuah penelitian terbaru dari NYDIG mengungkapkan kebenaran di balik pergerakan harga Bitcoin. Berbeda dengan pemahaman umum, Bitcoin bukanlah sekadar alat hedging inflasi, tetapi perubahan harganya sangat terkait dengan kekuatan dolar dan likuiditas pasar.
Kepala Penelitian Global NYDIG Greg Cipolaro menunjukkan bahwa kinerja Bitcoin lebih mirip dengan emas, menunjukkan hubungan terbalik dengan pergerakan dolar AS. Ketika dolar AS melemah, Bitcoin cenderung naik; ketika dolar AS menguat, Bitcoin cenderung turun. Seiring meningkatnya tingkat penerimaan Bitcoin di kalangan investor institusi, tren keterkaitan terbalik ini mungkin akan semakin terlihat.
Logika di balik fenomena ini juga tidak sulit dipahami. Dalam lingkungan suku bunga rendah dan pelonggaran moneter, aset seperti Bitcoin dan emas sering kali menunjukkan kinerja yang baik. Sebaliknya, ketika kebijakan pengetatan datang, pasar secara keseluruhan cenderung dingin. Singkatnya, ketika likuiditas berlimpah, Bitcoin diuntungkan, sementara penguatan dolar memberikan tekanan pada Bitcoin.
Namun, data on-chain terbaru menunjukkan bahwa sekitar 62.000 Bitcoin (senilai sekitar 6,8 miliar dolar AS) kembali mengalir ke pasar, menunjukkan bahwa sebagian pemegang jangka panjang mulai merealisasikan keuntungan. Sementara itu, semangat pembelian investor ritel juga mengalami penurunan yang signifikan.
Meskipun pasar Bitcoin mungkin akan terus berfluktuasi dalam jangka pendek, jika dolar AS terus melemah, siklus kenaikan berikutnya untuk Bitcoin mungkin akan datang pada waktu yang tidak terduga. Investor dalam membuat keputusan tidak hanya harus memperhatikan data inflasi, tetapi juga harus memperhatikan indeks dolar dan kondisi likuiditas pasar secara keseluruhan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ValidatorVibes
· 10-27 16:49
ngmi jika kamu masih berpikir btc hanya sebagai lindung nilai inflasi
Lihat AsliBalas0
NotFinancialAdvice
· 10-27 16:45
Indeks dolar turun adalah sinyal untuk To da moon.
Lihat AsliBalas0
MintMaster
· 10-27 16:44
Jika dolar benar-benar runtuh, itu akan menyenangkan.
Lihat AsliBalas0
SchrodingerAirdrop
· 10-27 16:42
Terlalu menganggap tinggi investor ritel, tidak mengerti bagaimana bermain dengan indeks dolar.
Lihat AsliBalas0
MevWhisperer
· 10-27 16:40
Titik terendah adalah titik balik bull run.
Lihat AsliBalas0
GasWaster69
· 10-27 16:31
Sangat membosankan, saya hanya peduli pada naik turun.
Sebuah penelitian terbaru dari NYDIG mengungkapkan kebenaran di balik pergerakan harga Bitcoin. Berbeda dengan pemahaman umum, Bitcoin bukanlah sekadar alat hedging inflasi, tetapi perubahan harganya sangat terkait dengan kekuatan dolar dan likuiditas pasar.
Kepala Penelitian Global NYDIG Greg Cipolaro menunjukkan bahwa kinerja Bitcoin lebih mirip dengan emas, menunjukkan hubungan terbalik dengan pergerakan dolar AS. Ketika dolar AS melemah, Bitcoin cenderung naik; ketika dolar AS menguat, Bitcoin cenderung turun. Seiring meningkatnya tingkat penerimaan Bitcoin di kalangan investor institusi, tren keterkaitan terbalik ini mungkin akan semakin terlihat.
Logika di balik fenomena ini juga tidak sulit dipahami. Dalam lingkungan suku bunga rendah dan pelonggaran moneter, aset seperti Bitcoin dan emas sering kali menunjukkan kinerja yang baik. Sebaliknya, ketika kebijakan pengetatan datang, pasar secara keseluruhan cenderung dingin. Singkatnya, ketika likuiditas berlimpah, Bitcoin diuntungkan, sementara penguatan dolar memberikan tekanan pada Bitcoin.
Namun, data on-chain terbaru menunjukkan bahwa sekitar 62.000 Bitcoin (senilai sekitar 6,8 miliar dolar AS) kembali mengalir ke pasar, menunjukkan bahwa sebagian pemegang jangka panjang mulai merealisasikan keuntungan. Sementara itu, semangat pembelian investor ritel juga mengalami penurunan yang signifikan.
Meskipun pasar Bitcoin mungkin akan terus berfluktuasi dalam jangka pendek, jika dolar AS terus melemah, siklus kenaikan berikutnya untuk Bitcoin mungkin akan datang pada waktu yang tidak terduga. Investor dalam membuat keputusan tidak hanya harus memperhatikan data inflasi, tetapi juga harus memperhatikan indeks dolar dan kondisi likuiditas pasar secara keseluruhan.