Pada hari Senin minggu ini, pasar emas melanjutkan tren turun dari minggu lalu, menunjukkan arah yang jelas ke bawah. Hingga akhir sesi perdagangan AS, harga emas mengalami big dump hampir 3%, jatuh di bawah level psikologis kunci 4000 dolar AS/ons, dengan penurunan harian lebih dari 100 dolar AS.
Para pelaku pasar umumnya percaya bahwa risiko ekonomi dan ketegangan geopolitik yang sebelumnya mendukung harga logam mulia telah mereda. Awal minggu lalu, harga emas sempat menembus rekor tertinggi sejarah di 4380 dolar AS/ons, tetapi kemudian mengalami pembalikan karena overbought. Meskipun demikian, berkat pembelian terus-menerus oleh bank sentral di berbagai negara dan permintaan investor untuk aset safe haven, harga emas tahun ini masih naik lebih dari 50%.
Analis pasar keuangan senior di Capital.com, Kyle Rodda, mengatakan: "Saat ini pasar sedang kembali ke dasar-dasar, menjadi lebih rasional. Kemajuan positif di bidang perdagangan membuat reaksi pasar melampaui ekspektasi."
Minggu ini, bank sentral utama di seluruh dunia akan secara bertahap mengumumkan keputusan suku bunga, termasuk Federal Reserve, Bank Sentral Eropa, dan Bank of Japan. Pasar umumnya memperkirakan bahwa Federal Reserve mungkin akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin, sementara ECB dan BOJ mungkin akan mempertahankan suku bunga tidak berubah. Analis dari Mitsubishi UFJ, Soojin Kim, berpendapat bahwa jika bank-bank sentral ini terus menerapkan kebijakan moneter longgar, aset tanpa bunga seperti emas mungkin mendapatkan dukungan baru.
Seiring dengan mendekatnya keputusan bank sentral, para investor sedang memantau dengan cermat kondisi ekonomi global dan arah kebijakan moneter, yang mungkin akan memberikan dampak penting pada pergerakan harga emas di masa depan. Analis pasar menyarankan investor untuk tetap waspada, dan memantau dengan seksama data ekonomi yang akan diumumkan serta keputusan bank sentral, agar dapat menyesuaikan strategi investasi tepat waktu.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pada hari Senin minggu ini, pasar emas melanjutkan tren turun dari minggu lalu, menunjukkan arah yang jelas ke bawah. Hingga akhir sesi perdagangan AS, harga emas mengalami big dump hampir 3%, jatuh di bawah level psikologis kunci 4000 dolar AS/ons, dengan penurunan harian lebih dari 100 dolar AS.
Para pelaku pasar umumnya percaya bahwa risiko ekonomi dan ketegangan geopolitik yang sebelumnya mendukung harga logam mulia telah mereda. Awal minggu lalu, harga emas sempat menembus rekor tertinggi sejarah di 4380 dolar AS/ons, tetapi kemudian mengalami pembalikan karena overbought. Meskipun demikian, berkat pembelian terus-menerus oleh bank sentral di berbagai negara dan permintaan investor untuk aset safe haven, harga emas tahun ini masih naik lebih dari 50%.
Analis pasar keuangan senior di Capital.com, Kyle Rodda, mengatakan: "Saat ini pasar sedang kembali ke dasar-dasar, menjadi lebih rasional. Kemajuan positif di bidang perdagangan membuat reaksi pasar melampaui ekspektasi."
Minggu ini, bank sentral utama di seluruh dunia akan secara bertahap mengumumkan keputusan suku bunga, termasuk Federal Reserve, Bank Sentral Eropa, dan Bank of Japan. Pasar umumnya memperkirakan bahwa Federal Reserve mungkin akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin, sementara ECB dan BOJ mungkin akan mempertahankan suku bunga tidak berubah. Analis dari Mitsubishi UFJ, Soojin Kim, berpendapat bahwa jika bank-bank sentral ini terus menerapkan kebijakan moneter longgar, aset tanpa bunga seperti emas mungkin mendapatkan dukungan baru.
Seiring dengan mendekatnya keputusan bank sentral, para investor sedang memantau dengan cermat kondisi ekonomi global dan arah kebijakan moneter, yang mungkin akan memberikan dampak penting pada pergerakan harga emas di masa depan. Analis pasar menyarankan investor untuk tetap waspada, dan memantau dengan seksama data ekonomi yang akan diumumkan serta keputusan bank sentral, agar dapat menyesuaikan strategi investasi tepat waktu.