Dengan datangnya minggu super Bank Sentral, fokus pasar keuangan global tertuju pada keputusan suku bunga yang akan diumumkan oleh The Federal Reserve (FED). Pasar umumnya memperkirakan bahwa The Federal Reserve (FED) akan melakukan pemotongan suku bunga sebesar 25 poin dasar minggu ini, dan ekspektasi ini didukung oleh berbagai faktor.
Data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa pasar kerja Amerika Serikat mengalami tanda-tanda kelemahan. Jumlah pekerjaan di sektor swasta ADP pada bulan September turun 32.000, mencatat penurunan terbesar dalam hampir enam bulan. Rencana pemutusan hubungan kerja yang diumumkan oleh beberapa perusahaan semakin mengonfirmasi tren memburuknya lingkungan kerja. Sementara itu, tekanan inflasi juga sedikit mereda, dengan CPI inti bulan September tumbuh 3,0% dibandingkan tahun lalu, di bawah ekspektasi pasar. Jika mengabaikan pengaruh faktor tarif, tingkat inflasi telah mendekati target 2% dari The Federal Reserve (FED).
Powell sebelumnya mendefinisikan pemotongan suku bunga sebagai "tindakan manajemen risiko", bertujuan untuk mencegah penurunan ekonomi. Kepala Ekonom Renaissance Macro, Neil Dutta, percaya bahwa risiko pemotongan suku bunga 25 poin dasar lagi minggu ini dapat dikelola. Pasar berjangka suku bunga juga mencerminkan harapan kuat investor terhadap pemotongan suku bunga, bahkan memprediksi kemungkinan pemotongan suku bunga baru pada bulan Desember.
Namun, di dalam The Federal Reserve (FED) masih terdapat perbedaan pendapat mengenai keputusan untuk menurunkan suku bunga kali ini. Beberapa pejabat mengungkapkan kekhawatiran tentang inflasi yang tinggi di sektor layanan dan memperingatkan risiko potensi lonjakan inflasi. Perbedaan pendapat ini meningkatkan ketidakpastian pasar terhadap arah kebijakan The Federal Reserve (FED).
Apakah keputusan pemangkasan suku bunga ini dapat menjadi "hujan tepat waktu" untuk mendorong ekonomi, atau mungkin menyimpan risiko lonjakan inflasi di masa depan, masih perlu menunggu penjelasan mendetail dari Powell dalam konferensi pers. Pasar keuangan global sedang memantau setiap langkah The Federal Reserve (FED), berharap untuk mendapatkan petunjuk tentang arah ekonomi dan kebijakan moneter di masa depan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
TestnetScholar
· 10-28 01:51
Turun suku bunga, siapa yang catch a falling knife
Lihat AsliBalas0
LightningSentry
· 10-28 01:43
PHK semakin parah, pinjaman untuk membeli rumah terancam.
Lihat AsliBalas0
ApeWithAPlan
· 10-28 01:39
Tsk, Powell sekali lagi bermain trik.
Lihat AsliBalas0
CryptoTherapist
· 10-28 01:32
kecemasan pasar mencapai puncaknya sekarang... bernapaslah bersamaku fam
Lihat AsliBalas0
Hash_Bandit
· 10-28 01:27
sama seperti penyesuaian kesulitan penambangan... Fed terus menyesuaikan hashrate ekonomi tersebut
Dengan datangnya minggu super Bank Sentral, fokus pasar keuangan global tertuju pada keputusan suku bunga yang akan diumumkan oleh The Federal Reserve (FED). Pasar umumnya memperkirakan bahwa The Federal Reserve (FED) akan melakukan pemotongan suku bunga sebesar 25 poin dasar minggu ini, dan ekspektasi ini didukung oleh berbagai faktor.
Data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa pasar kerja Amerika Serikat mengalami tanda-tanda kelemahan. Jumlah pekerjaan di sektor swasta ADP pada bulan September turun 32.000, mencatat penurunan terbesar dalam hampir enam bulan. Rencana pemutusan hubungan kerja yang diumumkan oleh beberapa perusahaan semakin mengonfirmasi tren memburuknya lingkungan kerja. Sementara itu, tekanan inflasi juga sedikit mereda, dengan CPI inti bulan September tumbuh 3,0% dibandingkan tahun lalu, di bawah ekspektasi pasar. Jika mengabaikan pengaruh faktor tarif, tingkat inflasi telah mendekati target 2% dari The Federal Reserve (FED).
Powell sebelumnya mendefinisikan pemotongan suku bunga sebagai "tindakan manajemen risiko", bertujuan untuk mencegah penurunan ekonomi. Kepala Ekonom Renaissance Macro, Neil Dutta, percaya bahwa risiko pemotongan suku bunga 25 poin dasar lagi minggu ini dapat dikelola. Pasar berjangka suku bunga juga mencerminkan harapan kuat investor terhadap pemotongan suku bunga, bahkan memprediksi kemungkinan pemotongan suku bunga baru pada bulan Desember.
Namun, di dalam The Federal Reserve (FED) masih terdapat perbedaan pendapat mengenai keputusan untuk menurunkan suku bunga kali ini. Beberapa pejabat mengungkapkan kekhawatiran tentang inflasi yang tinggi di sektor layanan dan memperingatkan risiko potensi lonjakan inflasi. Perbedaan pendapat ini meningkatkan ketidakpastian pasar terhadap arah kebijakan The Federal Reserve (FED).
Apakah keputusan pemangkasan suku bunga ini dapat menjadi "hujan tepat waktu" untuk mendorong ekonomi, atau mungkin menyimpan risiko lonjakan inflasi di masa depan, masih perlu menunggu penjelasan mendetail dari Powell dalam konferensi pers. Pasar keuangan global sedang memantau setiap langkah The Federal Reserve (FED), berharap untuk mendapatkan petunjuk tentang arah ekonomi dan kebijakan moneter di masa depan.