Aktivitas Stablecoin Terpisah dari Likuiditas Global, Menandai Perubahan Struktural dalam Penggunaan Kripto

Menurut data on-chain yang disoroti oleh strategis pasar Jamie Coutts, ekonomi kripto mungkin sedang memasuki fase kematangan baru saat volume transfer stablecoin mulai menyimpang dari tren biaya blockchain dan siklus likuiditas global.

Secara historis, aktivitas kripto telah terkait erat dengan ekspansi likuiditas, ketika bank sentral meningkatkan pasokan uang, baik harga aset maupun penggunaan blockchain meningkat. Sebagian besar aktivitas itu bersifat spekulatif, didorong oleh perdagangan, derivatif, dan permintaan sebagai penyimpan nilai. Namun, data terbaru menunjukkan perubahan fundamental.

Sejak pertengahan 2025, transfer stablecoin terus meningkat, meskipun indikator likuiditas global telah stabil dan biaya blockchain telah melunak. Coutts menggambarkan ini sebagai “pergeseran struktural”, menunjukkan adopsi dunia nyata stablecoin untuk pembayaran, penyelesaian, dan transaksi komersial, bukan hanya spekulasi.

Pemisahan ini menunjukkan bahwa sebagian dari ekonomi kripto mulai beroperasi secara mandiri dari siklus likuiditas tradisional, sebuah perkembangan besar untuk ketahanan blockchain. Meskipun volatilitas dan penurunan nilai masih akan terjadi, infrastruktur yang mendasari mulai bergerak dengan ritme sendiri, didukung oleh aliran yang konsisten dan didorong oleh utilitas.

Coutts menambahkan bahwa konvergensi stablecoin dan AI dapat mempercepat transformasi ini, menciptakan aplikasi blockchain baru yang kurang siklikal, lebih skalabel, dan lebih selaras dengan kasus penggunaan di dunia nyata. Para analis melihat ini sebagai titik belok di mana infrastruktur blockchain berkembang dari keuangan spekulatif menjadi lapisan esensial dalam ekonomi digital global.