Data terbaru menunjukkan bahwa ukuran kepemilikan koin Bitcoin oleh entitas di seluruh dunia mencapai rekor tertinggi, dengan total 353 entitas yang memiliki lebih dari 4,04 juta koin Bitcoin, setara dengan sekitar 4665,5 juta dolar AS. Fenomena ini menyoroti tren penguatan berkelanjutan dalam alokasi Bitcoin oleh institusi.

Dari pangsa pasar, hingga Oktober 2025, jumlah Bitcoin yang dimiliki oleh entitas keuangan ini telah mencapai sekitar 19,25% dari total pasokan teoritis maksimum (21 juta koin), yang merupakan proporsi yang cukup besar dalam pasokan yang beredar saat ini. Besarnya ukuran kepemilikan ini menjadikan institusi-institusi ini peran kunci dalam ekosistem Bitcoin, dengan perilaku mereka memiliki dampak signifikan terhadap likuiditas pasar dan stabilitas harga.

Di antara banyak entitas penyimpanan Bitcoin, perusahaan publik memainkan peran penting. Data statistik menunjukkan bahwa di seluruh dunia, ada 141 perusahaan publik yang memiliki Bitcoin, dengan total sekitar 958.177 koin, senilai lebih dari 10,61 miliar dolar AS. Di antara mereka, perusahaan MicroStrategy menonjol dengan strategi kepemilikan besar-besaran. Strategi yang disebut "Digital Asset Treasury"(Digital Asset Treasury, DAT) ini, memiliki inti pemikiran untuk mengalokasikan sebagian aset cadangan menjadi Bitcoin, untuk mengatasi risiko mata uang tradisional dan mengejar apresiasi aset.

Namun, perlu dicatat bahwa strategi ini tidak tanpa risiko. Lembaga seperti Standard & Poor's telah menunjukkan bahwa praktik ini dapat membawa risiko finansial tertentu. Oleh karena itu, investor dan peserta pasar perlu mengevaluasi dengan hati-hati dampak potensial dari tren ini terhadap keseluruhan struktur pasar.

Seiring dengan semakin besarnya ukuran kepemilikan institusi, struktur pasar Bitcoin sedang mengalami perubahan yang halus. Ini tidak hanya mencerminkan peningkatan kepercayaan investor institusi terhadap aset digital, tetapi juga menunjukkan bahwa Bitcoin mungkin memainkan peran yang lebih penting dalam sistem keuangan global. Namun, tren sentralisasi ini juga memicu diskusi tentang risiko manipulasi pasar dan sifat desentralisasi, yang patut menjadi perhatian dan penelitian lebih lanjut di kalangan industri.