Otoritas Moneter Hong Kong baru-baru ini mengeluarkan pernyataan penting yang menandakan bahwa sistem keuangan sedang mengalami perubahan mendalam. Pernyataan ini mencakup beberapa poin kunci:
Pertama, tujuh bank akan meluncurkan layanan "setoran tertoken" tahun ini. Ini berarti bank tradisional sedang aktif mengadopsi teknologi blockchain, mengubah simpanan menjadi bentuk token digital.
Kedua, Otoritas Moneter tidak mengecualikan kemungkinan di masa depan untuk mengizinkan stablecoin digunakan untuk pembayaran ritel. Langkah ini dapat membuka jalan bagi penggunaan mata uang digital dalam transaksi sehari-hari.
Lebih penting lagi, Otoritas Moneter Hong Kong secara jelas mengemukakan konsep tiga lapisan struktur mata uang. Dolar Hong Kong digital diposisikan sebagai "mata uang publik", sementara deposito token dan stablecoin dikategorikan sebagai "mata uang privat". Klasifikasi ini pada dasarnya mengakui bahwa mata uang digital yang diterbitkan secara pribadi dapat secara sah digunakan sebagai alat pembayaran.
Perubahan kebijakan ini bukan hanya inovasi di tingkat teknologi, tetapi juga redefinisi struktur kedaulatan finansial. Ini menandakan bahwa sistem moneter sedang beralih dari yang dipimpin negara menjadi yang digerakkan oleh kode, dan cara aliran dana akan beralih dari penyimpanan statis ke bentuk dinamis "bernapas di rantai".
Tujuan inti dari langkah Hong Kong ini adalah untuk mendorong bank-bank untuk secara aktif terlibat dalam ekosistem blockchain, guna mendapatkan kembali kekuasaan dominan di bidang stablecoin. Sementara itu, proyek stablecoin di seluruh dunia juga secara aktif mengintegrasikan diri ke dalam sistem keuangan tradisional. Misalnya, Circle menjalankan bisnis penyelesaian di Amerika Serikat, dan PayPal meluncurkan stablecoin dolar AS.
Sebagai jendela keuangan internasional China, langkah ini di Hong Kong jika berhasil dilaksanakan, akan memberikan pengalaman berharga untuk aplikasi yuan dalam bidang blockchain.
Secara keseluruhan, "deposit tokenisasi" bukanlah sekadar omong kosong konsep, melainkan langkah penting bagi bank tradisional untuk merangkul teknologi blockchain. Ini menandakan bahwa di masa depan, dolar Hong Kong, berbagai stablecoin, dan mata uang digital mungkin akan diselesaikan di platform blockchain yang sama, membuka era baru layanan keuangan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
22 Suka
Hadiah
22
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
Tokenomics911
· 10-31 13:48
Sekali lagi Hong Kong membuat keributan
Lihat AsliBalas0
AlwaysQuestioning
· 10-31 08:07
Apakah ini dapat diandalkan? Siapa yang bilang tidak ada risikonya?
Lihat AsliBalas0
DustCollector
· 10-29 02:51
Gelombang ini di Hong Kong adalah langkah proaktif.
Lihat AsliBalas0
GhostWalletSleuth
· 10-29 02:48
Koin Hong Kong sudah di-rantai, menerima uang lebih cepat.
Lihat AsliBalas0
SmartContractPlumber
· 10-29 02:47
Ini adalah proyek yang tidak memiliki audit kode sebelumnya. Apakah kontrol akses berani untuk melewati pemeriksaan terlebih dahulu?
Lihat AsliBalas0
WalletDetective
· 10-29 02:31
Sudah mengeluarkan uang lagi untuk bank bermain Komunitas Chain.
Otoritas Moneter Hong Kong baru-baru ini mengeluarkan pernyataan penting yang menandakan bahwa sistem keuangan sedang mengalami perubahan mendalam. Pernyataan ini mencakup beberapa poin kunci:
Pertama, tujuh bank akan meluncurkan layanan "setoran tertoken" tahun ini. Ini berarti bank tradisional sedang aktif mengadopsi teknologi blockchain, mengubah simpanan menjadi bentuk token digital.
Kedua, Otoritas Moneter tidak mengecualikan kemungkinan di masa depan untuk mengizinkan stablecoin digunakan untuk pembayaran ritel. Langkah ini dapat membuka jalan bagi penggunaan mata uang digital dalam transaksi sehari-hari.
Lebih penting lagi, Otoritas Moneter Hong Kong secara jelas mengemukakan konsep tiga lapisan struktur mata uang. Dolar Hong Kong digital diposisikan sebagai "mata uang publik", sementara deposito token dan stablecoin dikategorikan sebagai "mata uang privat". Klasifikasi ini pada dasarnya mengakui bahwa mata uang digital yang diterbitkan secara pribadi dapat secara sah digunakan sebagai alat pembayaran.
Perubahan kebijakan ini bukan hanya inovasi di tingkat teknologi, tetapi juga redefinisi struktur kedaulatan finansial. Ini menandakan bahwa sistem moneter sedang beralih dari yang dipimpin negara menjadi yang digerakkan oleh kode, dan cara aliran dana akan beralih dari penyimpanan statis ke bentuk dinamis "bernapas di rantai".
Tujuan inti dari langkah Hong Kong ini adalah untuk mendorong bank-bank untuk secara aktif terlibat dalam ekosistem blockchain, guna mendapatkan kembali kekuasaan dominan di bidang stablecoin. Sementara itu, proyek stablecoin di seluruh dunia juga secara aktif mengintegrasikan diri ke dalam sistem keuangan tradisional. Misalnya, Circle menjalankan bisnis penyelesaian di Amerika Serikat, dan PayPal meluncurkan stablecoin dolar AS.
Sebagai jendela keuangan internasional China, langkah ini di Hong Kong jika berhasil dilaksanakan, akan memberikan pengalaman berharga untuk aplikasi yuan dalam bidang blockchain.
Secara keseluruhan, "deposit tokenisasi" bukanlah sekadar omong kosong konsep, melainkan langkah penting bagi bank tradisional untuk merangkul teknologi blockchain. Ini menandakan bahwa di masa depan, dolar Hong Kong, berbagai stablecoin, dan mata uang digital mungkin akan diselesaikan di platform blockchain yang sama, membuka era baru layanan keuangan.