Federal Reserve Amerika Serikat memulai pertemuan kebijakan moneter selama dua hari pada 28 Oktober, dan pasar umumnya memperkirakan akan ada pemotongan suku bunga kedua tahun ini. Harapan ini terutama didasarkan pada data terbaru yang menunjukkan kinerja pasar kerja Amerika Serikat yang lemah.
Dampak dari penghentian pemerintah federal, data pekerjaan non-pertanian bulan September tidak dapat dipublikasikan sesuai jadwal. Namun, laporan survei kondisi ekonomi nasional terbaru yang dirilis oleh Federal Reserve (dikenal sebagai "Buku Cokelat") mengungkapkan tren yang mengkhawatirkan: permintaan tenaga kerja secara umum lesu di seluruh wilayah dan sektor di AS. Situasi ini mungkin mendorong Federal Reserve untuk mengambil langkah penurunan suku bunga lebih lanjut untuk mendukung ekonomi.
Analis umumnya percaya bahwa, mengingat pasar kerja yang terus lesu, Federal Reserve kemungkinan besar akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Sementara itu, Asosiasi Perusahaan Besar Dunia menunjukkan bahwa berlanjutnya shutdown pemerintah federal dianggap sebagai "titik perhatian utama", yang memicu lebih banyak kekhawatiran tentang prospek ekonomi.
Indikator lain yang layak diperhatikan adalah ekspektasi inflasi. Data terbaru menunjukkan bahwa ekspektasi inflasi masyarakat AS untuk tahun depan meningkat dari 5,8% pada bulan September menjadi 5,9%, jauh di atas target jangka panjang 2% dari Federal Reserve. Tren kenaikan ini mungkin akan memberikan tekanan tambahan pada keputusan Federal Reserve.
Keputusan suku bunga Federal Reserve kali ini akan diumumkan pada sore hari tanggal 29 waktu bagian timur AS (dini hari tanggal 30 waktu Beijing). Para peserta pasar akan memperhatikan keputusan ini dan dampaknya yang potensial terhadap ekonomi. Dengan melemahnya pasar tenaga kerja, meningkatnya ekspektasi inflasi, dan faktor-faktor seperti penghentian pemerintah yang saling berinteraksi, tantangan yang dihadapi ekonomi AS tampaknya semakin meningkat, arah kebijakan Federal Reserve akan sangat memengaruhi tren ekonomi di masa depan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
CrashHotline
· 18jam yang lalu
Sungguh akan berakhir, ya?
Lihat AsliBalas0
WalletInspector
· 18jam yang lalu
Penurunan suku bunga tetapi tidak naik, saham AS membuat orang tertawa.
Lihat AsliBalas0
DefiOldTrickster
· 18jam yang lalu
Sekarang saatnya Dianggap Bodoh~ turun, langsung buy the dip go long, jika sudah dapat untung cepat-cepat mengunci keuntungan.
Lihat AsliBalas0
RooftopReserver
· 18jam yang lalu
Mari kita tunggu, pasar saham AS tidak akan lama lagi mencapai titik terendah.
Federal Reserve Amerika Serikat memulai pertemuan kebijakan moneter selama dua hari pada 28 Oktober, dan pasar umumnya memperkirakan akan ada pemotongan suku bunga kedua tahun ini. Harapan ini terutama didasarkan pada data terbaru yang menunjukkan kinerja pasar kerja Amerika Serikat yang lemah.
Dampak dari penghentian pemerintah federal, data pekerjaan non-pertanian bulan September tidak dapat dipublikasikan sesuai jadwal. Namun, laporan survei kondisi ekonomi nasional terbaru yang dirilis oleh Federal Reserve (dikenal sebagai "Buku Cokelat") mengungkapkan tren yang mengkhawatirkan: permintaan tenaga kerja secara umum lesu di seluruh wilayah dan sektor di AS. Situasi ini mungkin mendorong Federal Reserve untuk mengambil langkah penurunan suku bunga lebih lanjut untuk mendukung ekonomi.
Analis umumnya percaya bahwa, mengingat pasar kerja yang terus lesu, Federal Reserve kemungkinan besar akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Sementara itu, Asosiasi Perusahaan Besar Dunia menunjukkan bahwa berlanjutnya shutdown pemerintah federal dianggap sebagai "titik perhatian utama", yang memicu lebih banyak kekhawatiran tentang prospek ekonomi.
Indikator lain yang layak diperhatikan adalah ekspektasi inflasi. Data terbaru menunjukkan bahwa ekspektasi inflasi masyarakat AS untuk tahun depan meningkat dari 5,8% pada bulan September menjadi 5,9%, jauh di atas target jangka panjang 2% dari Federal Reserve. Tren kenaikan ini mungkin akan memberikan tekanan tambahan pada keputusan Federal Reserve.
Keputusan suku bunga Federal Reserve kali ini akan diumumkan pada sore hari tanggal 29 waktu bagian timur AS (dini hari tanggal 30 waktu Beijing). Para peserta pasar akan memperhatikan keputusan ini dan dampaknya yang potensial terhadap ekonomi. Dengan melemahnya pasar tenaga kerja, meningkatnya ekspektasi inflasi, dan faktor-faktor seperti penghentian pemerintah yang saling berinteraksi, tantangan yang dihadapi ekonomi AS tampaknya semakin meningkat, arah kebijakan Federal Reserve akan sangat memengaruhi tren ekonomi di masa depan.